Sebanyak 306 peserta didik kelas IX sejak Kamis (19/5) hingga Senin (30/5) menjalani Ujian Sekolah (US). Pelaksanaan US dilakukan dalam dua sesi dan dibagi pada lima laboratorium TIK (ruang ujian).

Ketua Pelaksana US, Drs. Sunarko menjelaskan, “Pelaksanaan US kali ini berjalan lancar, tidak ada kendala yg berarti.”

Sunarko menambahkan bahwa US dilaksanakan menggunakan sistem campuran yakni dengan Computer Based Test (CBT) dan paper atau kertas.
Pengerjaan ujian menggunakan kertas disebabkan karena aplikasi atau sistem CBT yang dimiliki sekolah belum memadai untuk jenis soal selain pilihan ganda.

Jenis soal yang diujikan pada US kali ini meski masih menggunakan standar Kurikulum 2013 (K13) namun sudah diarahkan pada soal-soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Sehingga soal yang tersaji tidak hanya berbentuk pilihan ganda tetapi juga terdapat jenis soal lain seperti menjodohkan, menjawab singkat, hingga uraian.

Disinggung mengenai kelulusan peserta didik, Sunarko menguraikan jika US merupakan salah satu proses yang harus dilalui peserta didik untuk mencapai kelulusan. Meski tidak menjadi penentu, US tetap berpengaruh besar dalam penilaian kelulusan peserta didik. 40% nilai kelulusan dipengaruhi oleh nilai US, sementara 60% ditentukan dari rata-rata nilai raport semester I hingga VI (dari kelas I sampai III).

Sementara itu salah satu peserta US, Fathiya Rizqi Kamila, mengatakan jika US kali ini dirasakan lebih menantang.

“Soalnya mengarah ke AKM sehingga tiap soal punya tantangan tersendiri. Jenis soal yang tidak hanya pilihan ganda tetapi juga menjodohkan dan uraian membuat kita harus lebih teliti dan memahami soal juga menyesuaikan konteksnya. Sehingga saat mengerjakannya tidak bisa asal-asalan,” jelas Fathiya Rizqi Kamila.

Peserta didik kelas IX-C ini juga menambahkan meski US bukan penentu utama kelulusannya, namun menurutnya setiap ujian harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin. Karena itu sudah menjadi komitmen juga tanggung jawabnya sebagai seorang peserta didik.

“Harapannya semoga bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Sehingga bisa dijadikan penanda jika sudah berhasil menyelesaikan pendidikan SMP dengan baik. Sekaligus ke depannya saat SMA nanti bisa dijadikan penyemangat untuk bisa meraih nilai-nilai yang lebih baik lagi,” tambah Fathiya Rizqi Kamila. (admin)